Suara.com - Seruan dari pemerintah untuk mencintai produk buatan sendiri melalui Bangga Buatan Indonesia menjadi inspirasi dan salah satu potensi bagi para pelaku usaha produk lokal untuk semakin mampu bersaing di pasaran.
Selain mengajak konsumen untuk menggunakan produk lokal, penting juga bagi para pelaku usaha produk lokal ini untuk memperhatikan semua aspek mulai dari sisi produksi hingga konsumsi, sehingga dapat mempengaruhi daya beli konsumen agar ekonomi nasional bisa kembali pulih.
Sebagai salah satu roda penggerak ekonomi, ekosistem jual-beli produk lokal yang kuat menjadi aspek yang sangat penting untuk terus mendapatkan dukungan.
Mapan, perusahaan teknologi berbasis jaringan kemitraan yang telah membantu hampir 3 juta keluarga di Indonesia, kembali mempertegas komitmennya untuk mendorong perkembangan ekosistem jual-beli produk lokal melalui "Maju Produk Indonesia", sebuah kampanye yang merupakan singkatan dari mapan, karena jualan produk Indonesia dan ditujukan untuk para pelaku usaha jual-beli mulai dari mitra penjual, produsen, hingga konsumen.
“Seiring dengan ajakan pemerintah dalam Bangga Buatan Indonesia, kami merasa bahwa Mapan bisa turut andil dengan memperkuat ekosistem jual beli produk lokal dengan strategi bisnis berbasis kolektivisme," jelas Hendra Tjanaka, CEO Mapan dalam siaran persnya, belum lama ini.
Tidak hanya mendukung agar mitranya bisa berpenghasilan, lanjut dia, tetapi juga perlu disiapkan ekosistem yang kuat mulai dari sisi konsumen, distribusi, dan produsen produk lokal mulai dari UMKM hingga pabrik.
Dalam upaya memperkuat ekosistem ini, Mapan bekerja sama dengan Blibli dan Kaya.ID dengan didukung oleh pemerintah yang saat ini diwakili oleh Kementerian Menko Maritim dan Investasi, Odo R.M. Manuhutu, Deputi Ekonomi Kreatif Menko Maritim dan Investasi.
“Ekosistem digital berperan krusial dalam mengakomodir seluruh pelaku usaha jual-beli produk lokal mulai dari mitra penjual, konsumen hingga produsen produk lokal agar maju sehingga UMKM bisa setara dan mampu bersaing dengan produsen besar," kata Odo R.M. Manuhutu.
Oleh karena itu, tambah dia, pihaknya mendukung dan mengapresiasi gerakan kolektivisme 3 startup lokal yang digagas oleh Mapan, Blibli dan Kaya.ID.
Baca Juga: Canangkan Pemulihan Ekonomi, Pemkot Jogja Dukung Digitalisasi dan Kebun Hidroponik
"Ini juga merupakan bukti bahwa dengan melalui gotong royong, kita mampu memperluas jangkauan dan memberikan dampak lebih mendalam,” imbuhnya.
Ketiga startup tersebut akan memiliki peran sesuai dengan industrinya masing-masing untuk mendukung ekosistem yang kuat, mulai dari Mapan dengan jaringan kemitraannya yang telah merangkul lebih dari 250 ribu Mitra Usaha Mapan dipercaya bisa menjadi agen distribusi dan pemasaran.
Blibli sebagai platform e-commerce yang menawarkan sistem pengadaan dan supply chain yang transparan dan efisien bagi para produsen lokal dan Kaya.ID sebagai inkubator merek UMKM yang membantu menjamin kualitas produk, serta mengembangkan brand UMKM dalam upaya mendukung produsen lokal. Sehingga masyarakat Indonesia bisa mendapatkan produk lokal berkualitas dan bangga menggunakan merek lokal.
“Blibli, melalui layanan Blibli for Business, memanfaatkan ekosistem e-commercenya yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan e-procurement dari corporate clients, termasuk Mapan," ucap Heriyadi Janwar, Executive Vice President (EVP) Blibli for Business.
Selain membuat proses procurement Mapan menjadi lebih ringkas, transparan, dan cost-efficient, Blibli for Business membuka kesempatan baru bagi produsen lokal baik itu brand lokal besar maupun UMKM untuk menumbuhkan bisnis dengan berjualan bulk, atau volume banyak, melalui Maju Produk Indonesia.
Hadirnya layanan e-procurement, ditambah dengan solusi omnichannel yang menghubungkan produsen lokal online dengan Mitra Usaha Mapan offline, membuat Blibli yakin bahwa kolaborasi dengan Mapan akan semakin mempercepat transformasi digital produsen lokal Indonesia, bahkan yang berada di remote area.