“AI sebaiknya digunakan sebagai alat pendukung, bukan sebagai pengganti analisis mendalam yang menjadi dasar pengambilan keputusan,” jelas Agung.

Finex sendiri merupakan perusahaan broker berjangka yang telah terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dengan status A+++.
Perusahaan ini menyediakan akses bagi para investor untuk melakukan perdagangan berbagai instrumen seperti mata uang, komoditas, dan indeks global.
Dengan layanan yang kredibel dan beragam pilihan produk, Finex terus berupaya memperluas jangkauan pasarnya.
Menanggapi tren peningkatan minat masyarakat terhadap diversifikasi investasi, Finex menargetkan pertumbuhan pengguna aktif sebesar 40 persen hingga akhir tahun 2025.
Langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan dalam memberikan edukasi pasar yang lebih intensif serta memperkenalkan instrumen derivatif sebagai alternatif investasi yang aman dan menguntungkan.
Dengan kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian, pendekatan yang terinformasi dan pemanfaatan teknologi secara tepat menjadi kunci sukses berinvestasi.
Pesan dari Agung Wisnuaji ini seolah mengingatkan bahwa masa sulit sekalipun dapat menjadi peluang bagi para investor yang siap dengan strategi dan pengetahuan yang memadai.
Baca Juga: 7 Jenis Investasi yang Baik Saat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat