Peter Sondakh, pengusaha asal Manado yang kini menetap di Surabaya, menduduki peringkat ke-28 dengan kekayaan $2 miliar. Ia memimpin Rajawali Corpora, perusahaan investasi yang mencakup sektor perhotelan, media, pertambangan, dan teknologi.
Sementara itu, Soegiarto Adikoesoemo dengan kekayaan $1,1 miliar menempati peringkat miliarder dunia ke-1.945. Ia dikenal sebagai pendiri AKR Corporindo, perusahaan besar di bidang perdagangan bahan kimia dan energi, serta pengelolaan kawasan industri di Jawa Timur.
Harta Kekayaan Bos Gudang Garam
Harta kekayaan bos Gudang Garam Susilo Wonowidjojo terus merosot dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini sejalan dengan melemahnya kinerja bisnis PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang kini menghadapi tantangan berat di industri rokok nasional.
Dalam laporan keuangan 2024, Gudang Garam mencatat penurunan laba bersih sekitar 82 persen menjadi Rp981 miliar dari Rp5,3 triliun pada 2023.
Situasi makin pelik setelah perusahaan menghentikan pembelian tembakau dari petani di Temanggung, Jawa Tengah, yang diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah.
Menurut data Forbes, kekayaan bos Gudang Garam ini sudah mengalami tren penurunan sejak 2019. Pada 2018, Susilo tercatat memiliki kekayaan sebesar USD9,2 miliar atau setara Rp149,9 triliun. Setahun kemudian turun menjadi USD6,6 miliar, lalu berlanjut ke USD5,3 miliar pada 2020.
Pada 2021, hartanya kembali menyusut menjadi USD4,8 miliar, kemudian anjlok ke USD3,5 miliar pada 2022. Meski sempat naik tipis ke USD3,6 miliar pada 2023, angka tersebut kembali turun menjadi USD2,9 miliar atau setara Rp47,2 triliun pada 2024.
Meski demikian, kekayaan bos Gudang Garam tersebut tetap menempatkan Susilo dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2024 dengan menduduki peringkat ke-23.
Susilo Wonowidjojo lahir pada 18 November 1956. Ia merupakan anak ketiga dari Surya Wonowidjojo, pendiri Gudang Garam, salah satu perusahaan rokok kretek terbesar di Kediri, Jawa Timur, yang berdiri sejak 1958.
Perjalanan kariernya dimulai setelah ia menggantikan sang kakak, Rachman Halim atau Tjoa To Hing, yang wafat pada 27 Juli 2008 di Singapura.
Sejak 2009, Susilo resmi menjabat sebagai Presiden Direktur Gudang Garam. Dalam struktur kepemimpinan, adiknya Juni Setiawati menempati posisi komisaris utama, sementara Son Indra Gunawan Wonowidjojo diangkat sebagai wakil direktur utama pada 2022.
Dengan tekanan dari regulasi cukai, perubahan tren konsumsi rokok, dan beban biaya produksi yang terus meningkat, tantangan bagi Gudang Garam masih besar. Kondisi ini diperkirakan akan terus memengaruhi kekayaan bos Gudang Garam di masa mendatang.