"Saya yakin program food estate di Kalimantan Tengah sudah available. Tentunya ini harus kita kawan dan dukung bersama," katanya.
Dari sisi on farm, kata Dwi, yang menjadi faktor penentu produksi adalah dengan melakukan pemilihan bibit unggul, pengelolaan tanah yang baik, pemupukan yang tepat, pengendalian hama dan penyakit, serta pengairan yang baik.
"Kemudian dari sisi off farm adalah bagaiman kita harus memperhatikan pasca panen sertanya serta pemasaran hasil," katanya.
Senada dengan Dwi, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir menyampaikan bahwa program food estate merupakan suatu keniscayaan yang harus di bangun dari sekarang. Apalagi, setiap tahun jumlah penduduk Indonesia meningkat 1,3 persen.
"Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kementan dalam menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya.
Oleh karena itu, Winarno menyebutkan peran BUMN dan BUMD sangat diperlukan dalam mendukung kelancaran program food estate agar berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan program food estate memerlukan kelengkapan sarana dan prasarana yang baik.
"Kelengkapan on farm harus tersedia mulai dari benih, pupuk, pestisida, traktor roda 4. Selain itu dukungan dari teknologi modern sudah harus diterapkan," katanya.