Sementara itu aset lain yang dilaporkan berupa harta bergerak lainnya sebanyak Rp109 juta serta kas dan setara kas sebanyak Rp2 miliar.
Di tahun 2021 atau tiga tahun sebelumnya , asetnya belum sebanyak itu. Tanah dan bangunan miliknya baru mencapai Rp3,9 miliar dan semuanya berada di Depok.
Kendaraan yang dimilikinya juga masih sedikit, hanya tiga yang ditotal seharga Rp606 juta.
Yang membedakan juga, kas dan setara kas sebanyak Rp224 juta.
Sementara itu yang bisa dibilang sama adalah harta bergerak lainnya senilai Rp109 juta.
Nilai harta bergerak ini yang dari 3 tahun lalu tak bertambah atau berkurang.
![Wamenaker Immanuel Ebenezer menunjukan surat edaran dari pihak manajemen PT Artaboga terkait penahanan ijazah. [Suara.com/Faqih]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/10/52757-wamenaker-immanuel-ebenezer.jpg)
Yang dimaksud dengan harta bergerak lainnya itu adalah berupa perabotan rumah, barang elektronik, perhisan dan logam mulia, barang koleksi, barang persediaan, termasuk peralatan olahraga dan penunjang hobi.
Karier Immanuel Ebenezer
Bisa sekaya itu kira-kira seperti apa karier Immanuel Ebenezer selama ini?
Baca Juga: Noel Terancam Dicopot dari Wamenaker, Menaker Yassierli: Tidak Ada Toleransi!
Dia memiliki rekam jejak karier yang beragam di dunia politik dan bisnis di Indonesia.
Noel lahir di Riau pada 22 Juli 1975. Ia meraih gelar sarjana ilmu sosial dari Universitas Satya Negara Indonesia pada tahun 2004.
Immanuel Ebenezer dikenal luas dalam dunia politik sejak menjadi Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (JoMan), sebuah kelompok relawan yang mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Pada Pilpres 2024, dia awalnya mendukung Ganjar Pranowo melalui relawan Ganjar Mania, namun kemudian beralih mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, membentuk relawan Prabowo Mania 08.
Noel juga bergabung dengan Partai Gerindra dan sempat mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pileg 2024 dari daerah pemilihan Kalimantan Utara, meskipun tidak lolos.
Noel pernah menjabat sebagai komisaris di anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), yaitu PT Mega Eltra, dari Juni 2021 hingga Maret 2022.